POJOKNEGERI.COM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kutai Timur, berupaya mendekatkan bahan bacaan hingga ke seluruh desa di Kutim.
Selain itu, Dispursip Kutim berupaya membangun perpustakaan baik di kota, kecamatan hingga ke desa-desa.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan, Dispusip Kutim, Akhmad Zais mengaku jika saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan untuk mengetahui kondisi di masing-masing perpustakaan.
Namun, selama ini pihaknya belum bisa mengunjungi satu persatu perpustakaan yang ada di wilayah Kutim, lantaran terbentur dengan masalah anggaran yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kutai Timur.
“Selama saya disini pak, kami sangat jarang kelapangan karena terbentur dengan masalah dana yang tidak ada. Apalagi luas wilayah Kutim yang begitu luas. Rencananya jika ada anggaran kita akan mendata Perpustakaan mana saja yang perlu di rehab, baik sedang ataupun berat,” kata Aziz.
Diakuinya meski pihaknya tidak bisa langsung kelapangan untuk melakukan pendataan lantaran tidak memiliki anggaran, namun pihaknya tetap berupaya agar proses pendataan tersebut tetap berjalan.
“Agar proses pendataan ini tetap berjalan, kami sudah menghubungi beberapa kepala UPT di kecamatan untuk melakukan pendataan di masing-masing wilayahnya, seperti mendokumentasikan seluruh kondisi terkini perpustakaan yang ada di desa,” jelasnya.
Karena itu, pihaknya berharap agar di Tahun 2023 mendatang pemerintah bisa menggelontorkan anggaran ke Dispusip Kutim, sehingga pengembangan dan pembinaan perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Kutim bisa berjalan secara maksimal, terlebih perpustakaan merupakan lembaga pendidikan dan sarana untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa.
“Kami berharap ada anggaran di tahun 2023 mendatang, baik itu bersumber dari APBD Murni 2023, dari provinsi, atau berupa DAK dari pemerintah pusat, agar kita bisa melakukan rehab perpustakaan.” tegasnya.
Lebih Lanjut, H Akhmad Zais juga mengakui jika buku-buku yang ada di perpustakaan di kecamatan dan di desa-desa stoknya sangat kurang. Apalagi rata-rata keseluruhannya buku lama.
“Kami juga sudah melakukan pendataan buku-buku yang ada," pungkasnya. (Adv)