IMG-LOGO

IMG
Home Advertorial Disdikbud Samarinda Larang Pelajar Bawa Kendaraan ke Sekolah, Asli Nuryadin: Ini Bentuk Perlindungan
advertorial | umum

Disdikbud Samarinda Larang Pelajar Bawa Kendaraan ke Sekolah, Asli Nuryadin: Ini Bentuk Perlindungan

2023 Pramudya - 18 November 2023 07:04 WITA

Disdikbud Samarinda Larang Pelajar Bawa Kendaraan ke Sekolah, Asli Nuryadin: Ini Bentuk Perlindungan

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melarang siswa-siswi mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah....

IMG
WAWANCARA - Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin/ Foto: pojoknegeri.com

POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melarang siswa-siswi mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.

Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 100.4.4/12377/100.01.

Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, menekankan bahwa aturan ini tidak hanya sebuah kebijakan semata, melainkan langkah konkret untuk menjaga keselamatan pelajar.

"Undang-undang berlalu lintas melarang anak-anak di bawah usia 17 tahun untuk mengemudikan kendaraan, dan aturan ini adalah bentuk perlindungan bagi mereka di jalan raya," ujar Asli Nuryadin, Jumat (17/11/2023) siang.

Dengan adanya surat edaran ini, ia berharap peran aktif dari orang tua dalam mengawasi dan mengajarkan anak-anak tentang aturan berlalu lintas.

"Kami ingin memastikan agar setiap orang tua mendapatkan pemahaman yang sama terkait larangan ini. Kita harus bersama-sama merancang solusi agar pemikiran kita sejalan," jelasnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya berencana untuk mengumpulkan perwakilan orang tua untuk memastikan keselarasan dalam menjalankan aturan ini.

Sebelumnya, upaya serupa telah dilakukan dengan penguatan melalui sosialisasi bersama kepolisian.

"Orang tua memiliki peran kunci dalam mencegah anak-anak membawa kendaraan. Jika orang tua tidak mengizinkan, anak tidak akan dapat mengemudikan kendaraan," ucapnya.

Ia berharap bahwa sosialisasi ini dapat mencapai masyarakat sekitar dan mendorong mereka untuk tidak memberikan peluang kepada anak-anak sekolah yang membawa motor. (ADV/Diskominfo Samarinda)

Berita terkait