POJOKNEGERI.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) mengalokasikan dana sebesar Rp 63 miliar untuk percepatan pelaksanaan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 ke SMA negeri dan swasta.
Anggaran tersebut akan mengacover kebutuhan 44 SMA se-Kaltim.
Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Mochamad Mursalin menjelaskan, DAK memang bertujuan untuk memaksimalkan dan memprioritaskan pembangunan sekolah.
“Ke depannya, kami akan lakukan pembangunan gedung secara fisik. Begitu pula di daerah lainnya seperti di Kota Bangun atau Muara Muntai, Kukar. Namun, karena kami terkendala anggaran, maka pembangunannya pelan-pelan,” ungkap Mursalin, Jumat (22/4/2022).
Bantuan DAK sangatlah membantu dalam hal pembangunan fisik dan sarana prasarana sekolah. Lazim diketahui, kendala dalam pembangunan biasanya mengacu pada terbatasnya anggaran yang dimiliki. Pun sebagai gambaran, pembangunan tahap awal unit sekolah baru bisa mencapai Rp 20 miliar lebih. Adanya DAK, maka akan sangat membantu.
Diketahui, adanya perubahan dalam penyelenggaraan barang dan jasa 2022, maka penyelenggara swakelola untuk tipe 4 (bagi sekolah negeri) akan diserahkan ke komite sekolah. Dari situ, komite akan membentuk tim sendiri dan membuat rencana anggaran biaya (RAB) untuk kegiatan fisik dan sarana prasarana.
“Yang akan diperiksa dan disetujui sesuai anggaran yang masuk ke Disdikbud Kaltim. Kucuran dananya dilajukan bertahap. Mulai 25, 45, dan 30 persen,” terangnya.
DAK akan digunakan untuk kegiatan pembangunan yang beragam. Mulai pembangunan ruang laboratorium komputer untuk 8 sekolah, ruang guru ada 6 sekolah, ruang kepala sekolah atau pimpinan ada 4 sekolah, ruang tata usaha ada 5 sekolah, ruang unit kesehatan sekolah (UKS) ada 11 sekolah, serta ruang kelas baru ada 15 sekolah.
Kemudian, pembangunan asrama sekolah juga mencakup 7 sekolah, pembangunan ruang laboratorium fisika ada 13 sekolah, laboratorium kimia untuk 12 sekolah, laboratorium biologi ada 8 sekolah, pembangunan rumah dinas ada 9 sekolah, pembangunan perpustakaan ada 1 sekolah, ruang bimbingan konseling (BK) ada 10 sekolah, ruang OSIS 10 sekolah, toilet beserta sanitasinya ada 4 sekolah.
Sedangkan untuk sekolah yang menerima pengadaan peralatan pendidikan IPA mencapai 23 sekolah. Pengadaan media pendidikan ada 1 sekolah dan pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi ada 3 sekolah.
"Masih banyak PR untuk tuntaskan sarana prasarana SMA di Kaltim," imbuhnya.
Mursalin menyebutkan, PR yang saat ini harus dituntaskan pihaknya adalah untuk membangun SMA-SMA di Kaltim. Khususnya bagi sekolah yang belum mempunyai gedung sendiri. Untuk saat ini, Disdikbud Kaltim tengah mengusahakan agar pengadaan gedung SMA 17, SMA 14, dan SMA 16 Samarinda bisa selesai secepatnya.
“Penyelenggaraan fisik memang fokus pada pembangunan gedung. Apalagi saat ini juga ada tambahan 1 SMA negeri yang baru terbentuk. Yakni SMA 2 Sandaran Kutim,” katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(advertorial)