POJOKNEGERI.COM - Di tengah ketidakpastian diusung PDIP, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo "deklarasikan" dirinya siap maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar Pranowo mengaku siap jika ditugaskan sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang musti siap akan hal itu," kata Ganjar dikutip dalam wawancara yang diunggah Youtube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022), melalui Kompas.com.
Kendati demikian, Ganjar Pranowo tetap tidak ingin melangkahi arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai penetapan capres.
Saat menyatakan kesiapannya jika ditugaskan sebagai presiden, Ganjar juga menyinggung hasil survei bakal capres.
Menurut dia, hasil survei juga mesti dilihat partai dalam pengusungan capres maupun calon wakil presiden (cawapres).
"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang perbincangan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," ujar Ganjar.
Catatan Kompas.com, Ganjar menempati posisi teratas elektabilitas capres 2024 di sejumlah survei.
Salah satunya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Ganjar di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 29 persen apabila maju sebagai capres 2024.
Dalam survei dengan simulasi 19 nama ini, elektabilitas Ganjar jauh berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua dengan raihan 19,6 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,4 persen.
“Ganjar Pranowo seorang diri berada pada grade teratas,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).
Sementara itu, survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 26 Mei-4 Juni 2022 menunjukkan, elektabilitas Ganjar terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Ganjar berada di angka 22 persen, naik dibandingkan 20,5 persen pada Januari 2022.
Selain itu, Ganjar juga mengatakan dirinya menunggu langkah konsolidasi PDIP dalam membangun kerja sama politik antar partai. Menurut dia, PDIP bisa mengusung calon sendiri karena sebagai pemenang Pemilu 2019.
"Tentu saja karena hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung sendirian dan partai-partai lain harus bergabung," kata Ganjar.
Ganjar menilai, bangsa ini harus dibangun dengan kekuatan kerja sama.
Termasuk, lanjut dia, kerja sama antar partai politik.
Ia pun mencontohkan bagaimana kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibentuk juga berdasarkan kekuatan kerja sama itu.
"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian ada banyak multi dimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," ucapnya.
"Dua periode kepemimpinan Pak Presiden saya kira sudah dimulai langkah-langkahnya," sambung dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto langsung angkat bicara sehari setelah Ganjar menyatakan kesiapannya.
Hasto menyatakan, urusan capres maupun cawapres berada di tangan Megawati.
"Jadi harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat dan itu adalah ranah ibu ketua umum," ucap Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Namun, menurutnya ucapan Ganjar juga masih di batas wajar.
Sebab, kata Hasto, Ganjar juga menyatakan kesiapannya apabila ditugaskan partai dan bukan bicara bahwa dia adalah capres.
"Kalau saya lihat dari jawaban Pak Ganjar, setiap kader partai ketika, kan jelas nih 'kalau untuk bangsa dan negara, ya semua harus siap'." ujarnya.
Gimik politik Hasto juga mengingatkan agar pernyataan Ganjar tidak lantas berkembang menjadi gimik politik.
Adapun gimik yang dimaksud yaitu sebagai alat atau trik untuk menarik perhatian politik Pilpres 2024.
"Ya karena, ya di dalam berpartai seperti itu. Semua siap ditugaskan," tutur Hasto
. Di sisi lain, Hasto juga menilai Ganjar masih mengingat soal etika politik di PDIP.
"Artinya, setiap kader partai tidak bisa menyatakan dirinya 'saya sebagai Capres'," kata Hasto.
Soal pencapresan, sekali lagi kata Hasto, semua jajaran partai menunggu keputusan Megawati.
"Jangan ikut-ikutan gimmick politik tanpa mengakar pada kekuatan politik yang sebenarnya, yaitu rakyat," pesan Hasto.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)