POJOKNEGERI.COM - Sejumlah pegiat media sosial, seperti Ade Armando dan Ekho Kunthadi deklarasi dukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
Deklarasi itu dilanjutkan dengan adanya kelompok yang mereka beri nama Ganjarian Spartan.
Menjadi pertanyaan, seberapa efektif hadirnya Ganjarian Spartan dalam langkah Ganjar maju sebagai capres 2024?
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati menilai anggapan deklarasi Ganjarian Spartan terhadap Ganjar sebagai sinyal dukungan Jokowi terlalu jauh. Wasis justru khawatir dukungan tersebut malah menjadi bumerang bagi kader PDIP tersebut.
Menurutnya, deklarasi terhadap Ganjar malah bisa berpotensi kembali menimbulkan friksi di internal PDIP. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa kali sudah menegaskan urusan pencalonan presiden merupakan hak mutlak dirinya.
"Apalagi kemarin ketika di momen ultah, Megawati sudah menegaskan kalau nominasi capres adalah urusan ketum," kata Wasis dikutip dari CNN Indonesia, Jumat 20 Januari 2023.
Dia meyakini deklarasi tersebut dilakukan hanya untuk menaikkan nilai tawar politik Ganjar. Sebab, semakin tinggi nilai tawar, potensi Ganjar untuk mendapat tiket pencalonan dari PDIP semakin besar.
"Yang bisa tangkap adalah mereka tentu berupaya menaikkan daya tawar politik GP (Ganjar Pranowo) lewat deklarasi seperti itu, agar kalau semakin kuat vibrasi dukungan tersebut, bisa mendapat tiket nominasi parpol," katanya.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin juga meyakini dukungan para spartan politik terhadap Ganjar sebagai desakan kepada Mega untuk memilih Ganjar di 2024. Menurut dia, Ade Armando Cs hanya tengah mengulang kisah pencalonan Jokowi pada 2014.
Menurut Alvin, setidaknya ada dua faktor Jokowi bisa dipilih oleh Mega pada 2014 untuk maju sebagai capres. Pertama, menampilkan sosok sederhana; kedua, populer dan tingkat elektabilitas tinggi.
Menurutnya, dua faktor itu yang kini tengah coba diulang oleh Ganjar.
"Dengan demikian keberadaan para spartan tersebut sebagai pressure power kepada pemegang tiket yakni Megawati. Saya melihat tujuan akhir dari deklarasi ini adalah mengulang kisah Jokowi," ucapnya.
Alvin juga tak yakin deklarasi para spartan politik segaris dengan dukungan Jokowi kepada Ganjar. Sebab, hal itu menurut dia harus dibuktikan. Apalagi Jokowi menurutnya juga tegas tak mau ikut campur soal pencalonan presiden.
Menurut Alvin, Jokowi saat ini justru terlihat hanya ingin agar akhir masa jabatannya berakhir baik, dan pelaksanaan pemilu tak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Fokus Jokowi saya lihat ada pada transisi pemerintahan yang mulus dengan cara menjaga proses pemilu yang berjalan tanpa melahirkan kubu-kubu seperti cebong-kampret seperti pada 2019 lalu," katanya.
Namun, Alvin juga mengingatkan Ganjar supaya tidak terlalu berambisi soal dukungan para kelompok relawannya di luar partai. Menurut dia, dukungan relawan justru bisa menimbulkan citra negatif jika direspons secara berlebihan.