POJOKNEGERI.COM - Berbagai langkah antisipasi dilakukan Pemkot Samarinda, terkait ancaman inflasi.
Salah satunya mendorong masyarakat untuk menanam komoditas pangan seperti cabai dan tomat di pekarangan masing – masing, dengan fasilitasi pemkot untuk bibit tanamnya.
Selain itu, program pengendalian inflasi Kota Samarinda juga meluas ke berbagai program penguatan pertanian.
Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat dijumpai awak media di balai kota.
Program itu menurutnya menjadi kunci untuk menstabilkan harga, sebagaimana diketahui kebutuhan pangan warga Kota Samarinda sejak lama tergantung dengan daerah lain seperti dari Sulawesi dan Jawa.
“Kita akan bangun irigasi pertanian serta infrastruktur pendukung dalam rangka meningkatkan hasil pangan,” kata Andi Harun hari Selasa (25/10/2022).
Daerah yang akan menjadi titik lumbung pangan warga Samarinda itu berada di pinggiran kota, yakni Kelurahan Bentuas, Bukuan, Giri Rejo dan Tanah Merah.
Kembali disebut Andi Harun, upaya tersebut guna menciptakan ketahanan pangan dan turut meningkatkan kesejahteraan petani.
“Cara ini bisa jadi penyeimbang stok pangan dari luar juga,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menjelaskan, infrastruktur jalan pertanian juga dilengkapi untuk memudahkan kendaraan mengantar hasil pertanian ke pasar – pasar rakyat di Samarinda.
“Pasar rakyat terintegrasi juga pemkot lakukan,” jelasnya.
Sebagai informasi, untuk di Kalimantan, inflasi tertinggi ada di Sampit Kalteng dan Singkawang Kalbar, sementara di Kaltim, Balikpapan berada pada inflasi 5,18 persen.
Sementara kota Samarinda 4.45 persen dengan rata - rata inflasi nasional sebesar 5,26 persen.
Saat ini di kawasan Asia Tenggara Laos dan Singapura menjadi negara dengan tingkat inflasi yang begitu cepat.
Dengan begitu menjadi tugas pemerintah terlebih pemkot melakukan upaya mengendalikan inflasi selain stimulasi bantuan kepada masyarakat.
(Advetorial)