POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, secara resmi membuka Bumdes Expo 2024 di atrium Bigmall Samarinda, pada Jum'at (11/10/2024) sore.
Acara ini dihadiri oleh 50 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menerima bantuan modal dari pemerintah provinsi sebesar 20 miliar rupiah. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong BUMDes agar dapat memenuhi kebutuhan ekspor pasar.
"Hari ini kita melihat berbagai produk yang dihasilkan oleh BUMDes. BUMDes ini adalah bagian dari upaya kita untuk memajukan perekonomian masyarakat. Kita berharap BUMDes dapat bekerjasama dengan eksportir, mengembangkan unit usaha yang sesuai dengan permintaan pasar," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa komoditas yang sedang banyak dicari oleh pasar ekspor, seperti kemiri dan gaharu.
"BUMDes harus memanfaatkan potensi yang ada di desanya misalnya, kemiri dan gaharu banyak ditanam di desa-desa kita, tetapi masih banyak yang belum dimanfaatkan," tuturnya.
Sebagai bagian dari rencana ini, Pemprov Kaltim berupaya membangun forum yang melibatkan BUMDes, asosiasi, dan stakeholder lainnya untuk memfasilitasi kebutuhan ekspor.
"Kami akan menghubungkan BUMDes dengan eksportir dan pengusaha lokal agar dapat saling mendukung. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa produk desa dapat terhubung dengan permintaan pasar," ungkapnya.
Dengan adanya Bumdes Expo 2024, diharapkan BUMDes dapat lebih berperan aktif dalam perekonomian lokal dan nasional.
"Kami ingin setiap desa memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," tegasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kaltim, Puguh Harjanto, menambahkan bahwa Bumdes Expo 2024 merupakan ajang untuk memamerkan berbagai produk inovatif yang berpotensi tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar global.
"Kami berharap sinergitas antara Pemprov Kaltim dan BUMDes dapat terus terjalin untuk mendorong perkembangan ekonomi dan memasarkan produk unggulan Kaltim," katanya.
Dalam pameran ini, BUMDes menampilkan produk-produk yang tidak hanya menarik tetapi juga berkualitas tinggi.
"Misalnya, produk olahan dari sabut kelapa yang dapat dipasarkan ke hotel dan restoran, atau produk kerajinan lokal yang unik," ujar Puguh.
Ia juga menekankan pentingnya standar produk untuk memasuki pasar modern.
"Produksi BUMDes harus memenuhi standar yang diharapkan jika itu adalah makanan, maka harus ada label halal dan izin lainnya. Masyarakat kini lebih selektif dalam memilih produk," jelasnya.
Ia mengatakan acara ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk lokal, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi yang dimiliki desa.
"Kami akan memaksimalkan pemasaran online untuk memperkenalkan produk desa secara luas," ujar Puguh.
(Tim redaksi)