POJOKNEGERI.COM - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN )Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmikooptimis pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran di Pilpres 2024.
Syaratnya, kata Budiman Sudjatmiko, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus mampu menjaga suara agar minimal hanya kalah tipis di 'Tempat Angker.'
"Indikasi Prabowo-Gibran menang satu satu putaran adalah survei di lapangan. Di tempat yang katanya angker ternyata Prabowo tipis saja kalahnya hanya kurang satu persen," kata Budiman Sudjatmiko di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Senin (4/12/2023).
Berdasarkan survei yang diterima Budiman Sudjatmiko, Prabowo-Gibran hanya kalah tipis di 'Tempat Angker'.
Meski tak merinci mana saja Tempat Angker yang dimaksud, Budiman Sudjatmiko menilai jika skenario sesuai dengan hasil survei tersebut, maka tinggal tinggal Tim Pemenangan Prabowo-Gibran yang perlu bekerja maksimal dalam dua bulan ke depan.
"Tapi tentu saja realistisnya untuk Lampung 60 persen minimal. Saya yakin nasional bisa capai ke arah sana kurang lebih," ujar eks politikus PDIP ini.
Menurut Budiman, semua orang akan menyadari ketika debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dimana Prabowo-Gibran bisa menunjukkan kualitasnya dengan berbicara dengan banyak orang.
"Tidak ada pilihan lain, percaya. Saya ini bukan dukun tapi mudah-mudahan analisis untuk hal-hal strategis banyak tepatnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko juga percaya diri dan optimis Prabowo-Gibran bakal meraih suara yang signifikan di Bali.
Hal itu diungkapkan Budiman saat berada di Bali pada kahir November lalu.
"Target di Bali kalau bisa kami 55-60 persen. Minimal 60 persen lah," kata pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu).
Meski Bali dikenal sebagai basis PDIP, Budiman Sudjatmiko mengklaim timnya telah menyiapkan strategi untuk memenangkan Prabowo-Gibran, termasuk dengan menyasar anak-anak muda dan pelaku industri kreatif di Pulau Dewata.
"Pertama, kami harus melakukan militansi yang sama akar rumput, door to door, conversing. Anak muda banyak, industri kreatif di Bali juga banyak. Jadi kami harus kreatif juga berkampanye," ujar Budiman.
Ia juga menyebut alasan lain yang membuatnya optimis, lantaran Bali merupakan daerah dengan kaum nasionalis yang militan.
(Redaksi)