POJOKNEGERI.COM - Pada Jumat (10/2/2023) malam, beredar di media sosial gambar secarik kertas.
Yang membuat menarik adalah redaksi yang tertulis di surat itu, dimana ada dua orang, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Pada bagian atas tertulis 'Surat Pernyataan Hutang III'.
Pada redaksi surat itu menampilkan nama Anies Baswedan lengkap dengan nomor KTP yang tertera.
Pada bagian bawah surat, juga ada terlihat materai serta tanda tangan dan nama bertuliskan Anies Baswedan.
Tertulis tanggal 9 Maret 2017 di surat tersebut.
Kemudian, gambar yang didapatkan tim redaksi di media sosial, tampak ada beberapa poin dalam surat itu.
Totalnya ada 7 poin.
Poin-poin surat itu menjelaskan perihal hutang Anies Baswedan, dan yang meminjamkan adalah Sandiaga Uno.
Akan tetapi, dalam poin-poin itu, jumlah angka yang tertera, bukanlah Rp 50 Miliar.
Belum diketahui terkait kebenaran surat tersebut.
Akan tetapi, belakangan ini, isu utang piutang antara Anies Bawedan dan Sandiaga Uno memang muncul.
Isu yang ada, yakni Anies Baswedan meminjam dana Rp 50 Miliar ke Sandiaga Uno dalam proses Pilkada DKI 2017 lalu.
Tim redaksi masih mencoba mencari informasi lanjutan perihal surat yang beredar di media sosial tersebut.
Diberitakan sebelumnya, salah satu dari Tim Kecil Anies Baswedan, Sudirman Said membenarkan adanya perjanjian antara Anies dan Sandiaga itu.
Isi perjanjian itu adalah tentang utang piutang antara Anies dan Sandi. Ia mengatakan perjanjian itu juga dinyatakan selesai apabila Anies dan Sandiaga maju sebagai pimpinan Ibu Kota kala itu.
"Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi, itu saya tahu. Dan dalam perjanjian itu antara lain sebenarnya juga ada perjanjian utang piutang antara Pak Anies karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang," imbuhnya.
Sudirman bersaksi ikut membaca perjanjian itu dan ikut berdiskusi dengan Sandiaga. Selain itu, saat itu terdapat diskusi saat itu apakah Anies Baswedan ingin maju Pilpres 2019.
Namun menurutnya Anies memilih untuk fokus mengurusi DKI Jakarta. Adapun terkait potongan video Anies yang menyatakan tidak akan menghalangi langkah Prabowo dalam kontestasi pilpres merupakan video lama.
"Mengenai perjanjian pilpres saya tidak pernah mendengar itu," ujar Sudirman.
(redaksi)