POJOKNEGERI.COM - Kedatangan pengungsi Rohingya yang semakin masif ke Aceh, membuat Muhaimin Iskandar turut angkat bicara.
Calon wakil presiden nomor urut 1 itu meminta Pemerintah menghentikan pengungsi Rohingya yang hendak datang ke Aceh.
Ia beralasan, penghentian kedatangan pengungsi Rohingya dapat menjaga kestabilan keamanan di Aceh.
"Saya kira harus setop dulu. Semua pendatang dari Rohingya membawa ketidakstabilan di sana (Aceh)," ucap Cak Imin di GOR Binjai, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Cara ini, kata Cak Imin sangat penting sebagai bentuk pencegahan konflik imbas kedatangan penduduk Rohingya di Aceh.
"Sementara ini harus kita setop supaya masyarakat Aceh tenang. Daripada terjadi konflik, kita prioritaskan warga kita," kata pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 ini.
Ada seribu lebih penduduk Rohingya yang mengungsi ke Indonesia.
Mereka rata-rata masuk ke Aceh menggunakan kapal kayu via jalur laut.
Belakangan, kedatangan penduduk Rohingya ditolak oleh warga di Aceh, lantaran sebelumnya ada pengungsi yang telah diterima dengan baik di Aceh justru mengganggu keamanan dan ketertiban.
Jokowi Telusuri TPPO
Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan telah mendapatkan laporan mengenai keterlibatan jaringan TPPO pada pengungsi Rohingnya di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers via akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/12/2023).
"Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia terutama provinsi Aceh. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini," ucap Jokowi.
Presiden berjanji menindak tegas pelaku TPPO dalam kaitannya dengan pengungsi Rohingya di Indonesia.
Selain itu, bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi juga akan diberikan, namun disesuaikan dengan kepentingan masyarakat lokal di Aceh.
"Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO dan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal," ungkap Presiden.
(REDAKSI)