POJOKNEGERI.COM - Akademisi Rocky Gerung kembali muncul.
Usai adanya pertemuannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan bertemu dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Rocky Gerung kini muncul dengan nuansa berbeda.
Yakni di arena tinju.
Hal itu diunggag dalam channel YouTube @RGTV channel ID dilihat tim redaksi pada Rabu (28/9/2022).
Dalam caption di YouTube itu, Rocky akan menantang Suwardi, juara kelas terbang One Pride MMA Indonesia.
"Rocky Gerung bertandang ke Sasana Neo Fighting Camp di Depok. Dia menjumpai Suwardi, juara kelas terbang One Pride MMA Indonesia"
"Rocky menantang Suwardi bertarung dalam dua ronde. Setelah itu mereka ngobrol tentang filosofi pertarungan yang mirip permainan politik. Ada yang curang dan ada yang sportif," demikian tertulis.
Lantas siapa sebenarnya Suwardi atau yang dikenal sebagai Becak Lawu itu?
Suwardi dikenal sebagai petarung Mixed Martial Arts.
Hidup Suwardi penuh warna. Setelah mengalami hidup yang cukup sulit sejak masa kecil, Suwardi berhasil menorehkan prestasi di turnamen beladiri campuran atau yang biasa disapa Mixed Martial Arts (MMA) tingkat nasional bertajuk One Pride MMA, yang tayang di tvOne. Tak hanya menjadi juara, kepopuleran pun kini sudah diraihnya.
Kehidupan pria kelahiran Magetan, 25 Desember 1984, kini sudah berubah. Suwardi sudah bisa menjalani kehidupannya dengan mapan bersama istrinya yang bernama Rita dan ketiga anaknya, Jane Pranaharum, Kalani Shasikirana dan Tristan Andra Raditya, di Bogor.
Sejak kecil, kehidupan anak pertama dari pasangan Giman dan Tarmi ini tak seperti anak-anak lainnya. Hal itu sangat wajar mengingat orang tuanya tergolong kurang mampu. Dia pun rela untuk tak meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Suwardi pun hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Meski begitu, Suwardi kecil sudah mulai menyukai beladiri. Dia sempat menimba ilmu silat di Persaudaraan Setia Hati Terate sejak masih Sekolah Dasar (SD).
Melihat kondisi orang tuanya yang kurang mampu, Suwardi pun berpikir dewasa. Ia memilih untuk pergi merantau demi mencari pekerjaan usai lulus SMP. Nasib pun membawanya ke Madura dan berjualan bakso di sana.
Awal tahun 2000, Suwardi kembali berpindah. Kali ini, dia pindah ke Bogor dan bekerja di bengkel motor. Berada di Bogor, Suwardi akhirnya terpikir untuk pindah ke Jakarta. Di sinilah Suwardi bersentuhan dengan dunia MMA.
Kisah bermula saat Suwardi mengantarkan temannya berlatih Brazilian Jiu-jitsu di daerah Mangga Besar, Jakarta. Kala itu, Suwardi ditawari berlatih oleh pelatih di sana.
Namun, ia menolak karena tak mampu membayar iuran yang terlampau mahal. Melihat potensi Suwardi, pelatih pun meyakinkan dia untuk berlatih tanpa membayar iuran. Suwardi pun menerima tawaran itu menjadi atlet di sana.
Meski sudah menjadi atlet beladiri, nyatanya penghasilannya belum memuaskan. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan bekerja di perkebunan Kelapa Sawit di Bogor.
Bekerja di perkebunan tak lantas membuat Suwardi meninggalkan latihan beladirinya. Ia pun bergabung dengan Synergy Asta dan sempat menjadi Juara 1 Submission Challenge Bandung dan Juara 1 Submission Challenge ISC pada 2014.
Kesuksesan Suwardi makin terbuka lebar. Ia melihat peluang lebih besar ketika mengetahui turnamen MMA tingkat nasional bertajuk One Pride MMA. Tanpa ragu, dia ikut untuk audisi. Hasilnya, dia berhasil tampil gemilang dan keluar menjadi juara di kelas terbang setelah mengalahkan Rengga Raphael Richard di babak final One Pride MMA.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)