Sabtu, 1 Maret 2025

Internasional

Belum Lepas dari Rusia, Ukraina Terancam Dijajah Amerika

Selasa, 25 Februari 2025 16:2

Bendera Amerika Serikat (kanan) dan Bendera Ukraina (kiri)

POJOKNEGERI.COM - Para pejabat Amerika Serikat (AS) memperingatkan mereka dapat memblokir Ukraina dari penggunaan terminal internet Starlink milik Elon Musk jika Kiev tidak memberikan akses ke cadangan mineral langkanya. 

Reuters melaporkan ancaman itu, mengutip tiga orang yang mengetahui masalah tersebut. 

Musk, sekutu utama Presiden AS Donald Trump, telah menyumbangkan lebih dari 40.000 terminal internet Starlink sejak tahun 2022, yang telah banyak digunakan pasukan Ukraina di medan perang. 

Menurut Reuters, selama pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan utusan Trump, Keith Kellogg, di Kiev, Ukraina diberitahu mereka menghadapi "penutupan segera" layanan satelit Starlink jika mereka tidak menandatangani kesepakatan tentang mineral langka dengan AS. 

"Ukraina menggunakan Starlink. Mereka menganggapnya sebagai Bintang Utara mereka," Sumber Reuters dikutip dari Sindonews.com

Dia menambahkan, kehilangan layanan tersebut "akan menjadi pukulan besar." 

Dalam upaya memastikan bantuan militer lebih lanjut dari AS, Zelensky telah mengajukan Trump kemitraan istimewa dalam mengembangkan sumber daya Ukraina, termasuk mineral tanah langka. 

Namun, Zelensky menolak menandatangani perjanjian yang akan memberikan kepemilikan AS atas 50% kekayaan mineral Ukraina

"Saya tidak bisa menjual negara kita" kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, mengatakan reaksi Kiev "tidak dapat diterima" dan menyarankan pejabat Ukraina untuk "menguranginya" dan menandatangani kesepakatan mineral langka.  

Baik Trump maupun Musk telah meningkatkan kritik mereka terhadap Zelensky awal pekan ini, mencapnya sebagai "seorang diktator" dan mengklaim dia sangat tidak populer di dalam negeri. 

Trump berpendapat Ukraina tidak dalam posisi mengeluh tentang keputusannya memulihkan pembicaraan langsung dengan Rusia yang ditangguhkan pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden. 

Zelensky mengakui awal bulan ini, sekitar setengah dari deposit tanah langkanya "diduduki Rusia." 

Dalam tulisannya untuk Bloomberg, pakar komoditas Javier Blas berpendapat ekspektasi Trump terhadap kesepakatan tersebut sangat dibesar-besarkan karena Ukraina “tidak memiliki cadangan tanah langka yang signifikan selain tambang skandium kecil.”

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan niatnya untuk meminta kompensasi atas dukungan finansial yang diberikan sebelumnya oleh Presiden Joe Biden.

Komentar Trump tersebut muncul saat AS sedang bernegosiasi dengan Ukraina terkait sumber daya mineral yang diinginkan Trump.

Hal itu adalah terobosan terbaru dalam bulan pertama sejak ia menjabat, di mana Trump telah mengubah kebijakan luar negeri AS dengan melakukan pendekatan diplomatik terhadap Rusia tanpa menghiraukan Ukraina dan Eropa.

"Saya mencoba mendapatkan kembali uang itu, atau mengamankannya," kata Trump kepada para delegasi di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di dekat Washington, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

Trump menyatakan bahwa ia berusaha untuk mendapatkan kembali uang yang dikirimkan ke Ukraina atau bahkan mengamankannya melalui sumber daya yang lebih menguntungkan bagi AS, seperti minyak atau sumber daya mineral lainnya.

Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media: https://www.youtube.com/watch?v=-kPUu_H_QUE

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan