POJOKNEGERI.COM - Dua Kecamatan di Kutai Timur yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan selama tiga hari lumpuh diterjang banjir.
Sebanyak 4.471 Kepala Keluarga atau 16.896 jiwa warga yang terdampak dari banjir ini.
Informasi yang dihimpun Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) Kaltim kurang lebih sebanyak 2 ribu jiwa warga di dua kecamatan tersebut dipaksa mengungsi dari tempat tinggalnya.
Jumlah tersebut diyakini terus bertambah mengingat luas serta tingginya permukaan air hingga mencapai ketinggian leher orang dewasa.
Wilayah terdampak paling parah berada di kecamatan Sengatta Selatan tepatnya di 3 desa yakni Desa Sangatta Selatan, Desa Pinang Raya dan Kelurahan Singa Geweh. Hingga berita ini terbit, pusat kota dan jalan raya masih terendam air hingga setinggi paha orang dewasa.
Adanya banjir ini juga direspon berbagai pihak.
Termasuk dari Fraksi Rakyat Kutim.
Melalui pers rilis kepada media, mereka menilai bahwa Pemkab Kutim gagap dalam melaksanakan Operasi Tanggap Darurat Bencana Banjir Sangatta (peralatan dan potensi SAR tidak mencukupi, penyelamatan dan evakuasi korban lambat, kebutuhan pokok korban tidak mencukupi.
Selain itu juga dinilai gagal dalam mitigasi bencana dan memastikan daya dukung ekosistem
Untuk itu, FRK mendesak segera dilakukan koordinasi antarlembaga dan memastikan operasi Tanggap Darurat Bencana dilakukan dengan memaksimalkan peralatan dan potensi SAR, evakuasi penyelamatan korban, dan pemenuhan kebutuhan pokok korban.
Serta, segera dilakukan mitigasi bencana, pemulihan ekonomi, dan mengungkapkan dugaan pelanggaran lingkungan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)