POJOKNEGERI.COM - Pada Jumat (24/2/2023) sore hingga malam hari, banjir terjadi di Jember, Jawa Timur.
Banjir terjadi dengan ketinggian 30 cm hingga 100 cm itu melanda sekitar 216 rumah.
"Total warga terdampak sebanyak 215 kepala keluarga (KK), 15 di antaranya balita," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo. Sabtu (25/2).
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember pada Jumat (24/2) menyebabkan Sungai Dinoyo dan Kalijompo mengalami kenaikan debit air. Air juga dilaporkan berwarna coklat dan berlumpur.
"Luapan air dari sungai mulai masuk ke permukiman warga dengan ketinggian air sekitar 30 cm hingga 1 meter, sehingga sebagian warga harus dievakuasi," tuturnya.
Ia menjelaskan banjir menerjang beberapa desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Rambipuji. Heru memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut.
"Rumah warga yang terdampak banjir terbanyak berada di Kecamatan Rambipuji, sehingga Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan segera melakukan penanganan bencana itu," katanya.
Tidak hanya banjir, lanjut dia, Kabupaten Jember juga diterjang angin kencang dan tanah longsor pada waktu yang sama yakni bencana angin kencang terjadi di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang yang menyebabkan atap rumah warga ambruk.
"Sedangkan tanah longsor menerjang Desa Klungkung dan Karangpring di Kecamatan Sukorambi yang menyebabkan sejumlah rumah warga rusak terkena material longsor," ujarnya.
Ia menjelaskan petugas sudah mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk giat penanganan wilayah terdampak bencana.
Heru mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiagaannya terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
(redaksi)