POJOKNEGERI.COM - Respon diberikan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atas kedatangan pihak Pemprov DKI Jakarta bersama mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto ke Gedung Merah Putih.
Kedatangan Bambang Widjojanto bersama pihak Pemprov DKI Jakarta itu diketahui untuk menyerahkan dokumen Formula E ke Gedung Merah Putih KPK.
Adalah Gilbert Simanjuntak, politikus PDIP yang menjelaskan bahwa KPK adalah lembaga yang harus profesional.
Terlepas dari datang atau tidaknya Bambang WIdjojanto dan Pemprov DKI untuk penyerahan dokumen, pengusutan kasus dugaan korupsi tetaplah harus dilanjutkan.
""KPK harus profesional walau ada kehadiran Bambang dan Adnan. Saya tidak menghargai cara mereka itu," ujar Gilbert"KPK harus profesional walau ada kehadiran Bambang dan Adnan. Saya tidak menghargai cara mereka itu," kata Gilbert dikutip dari Tempo.
Gilbert melanjutkan bahwa kedatangan keduanya ke Gedung KPK dengan dalih menemani pihak JakPro dan Inspektorat DKI Jakarta dirasa berlebihan. Apa lagi, Bambang Widjojanto yang merupakan TGUPP Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memilki tugas dan tanggung jawab langsung ke Anies.
"Namanya TGUPP itu melekat ke gubernur, jadi berlebihan kalau mereka ke KPK, kesannya lobi ke KPK," ujar Gilbert.
Sebagai informasi, Selasa (9/11/2021), Bambang Widjojanto ikut datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan Kepala Inspektorat DKI Jakarta Syaefulloh Budaya dan Direktur Utama Dirut Jakpro Widi Amanasto.
Kedatangan mantan Komisioner KPK itu, disebut untuk melakukan penyerahan dokumen terkait Formula E ke KPK.
Dokumen terkait Formula E itu setebal 600 halaman.
Tak ada perbincangan panjang yang dilakukan Bambang Widjojanto kepada awak media ketika mendatangi Gedung Merah Putih KPK itu.
Ketiganya langsung masuk dan mengenakan tanda pengenal sebagai tamu.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan korupsi Formula E mulai diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terbaru, KPK menyampaikan telah memeriksa beberapa orang dalam kasus dugaan korupsi Formula E.
Pemeriksaan ke beberapa orang itu dilakukan dalam rangka mengumpulkan bahan data dan keterangan oleh penyidik KPK.
"Kegiatan ini tentu sebagai tindak lanjut dari informasi yang disampaikan masyarakat ihwal penyelenggaran Formula E di DKI Jakarta kepada KPK," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis, 4 November 2021 hari ini.
Meski demikian, KPK belum membeber detail dimana dugaan korupsi Formula E dilakukan. Apakah dari sisi penganggaran atau kah dari hal lainnya.
Ali Fikri hanya sampaikan bahwa masyarakat bisa mengawal kinerja KPK dalam proses pengumpulan data dan keterangan di dugaan korupsi Formula E ini.
"Kami meminta publik untuk bisa terus mengawal kerja-kerja KPK," ujarnya.
Sementara itu, untuk lokasi Formula E yang bakal digelar di Jakarta hingga saat ini masih belum diketahui lokasi detailnya.
Lokasi Monas (Monumen Nasional) sebagai tempat diselenggarakannya Formula E dipastikan gagal dilakukan.
Hal ini lantaran Monas masuk dalam kawasan cagar budaya.
Pemprov DKI Jakarta pun saat ini mulai mencari-cari lokasi mana yang pas untuk diselenggarakannya ajang balap mobil listrik Formula E itu.
Terbaru, kawasan yang mulai disiapkan adalah pulau reklamasi di Jakarta.
Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengatakan, pulau reklamasi yang diincar pihaknya itu adalah Pulau C, D, dan G yang sudah rampung dibangun dan kini telah berganti nama menjadi pantai, Kita, Maju, Bersama.
Meski membuka opsi menggelar Formula E di atas pulau imitasi itu, namun kata Gunung Krtiko pihaknya masih punya opsi lain, sedikitnya ada lima kawasan alternatif yang dipertimbangkan menjadi lokasi gelaran Formula E.
"Ada lima alternatif, di antaranya di kawasan Senayan dan di Pantai Maju Bersama," kata Gunung Kartiko di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dilansir dari Populis.id, Kamis (7/10/2021) lalu.
"Nanti akan dipilih lokasi terbaik," lanjutnya lagi.
(redaksi)