POJOKNEGERI.COM - Dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Kota Samarinda tengah mempersiapkan pembangunan pelabuhan penumpang baru. Pelabuhan ini akan menjadi salah satu infrastruktur strategis yang menghubungkan IKN dengan Balikpapan dan Samarinda.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan lapangan ke yag akan dibangun pelabuha pda Sabtu (20/4/2023) untuk membahas rencana pembangunan infrastruktur penting di daerah tersebut.
Dalam kunjungannya ini Andi Harun menyoroti kebutuhan akan pengembangan pelabuhan dan pembebasan lahan yang menjadi kendala utama dalam proyek tersebut.
Ia mengatakan pembangunan Infrastruktur Konektivitas Nasional (IKN) Balikpapan-Samarinda menjadi prioritas untuk memperbaiki aksesibilitas di wilayah tersebut pembangunan pelabuhan penumpang di Palaran, yang seharusnya telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, masih terkendala oleh kurangnya lahan yang tersedia.
"Dalam sebuah konsep yang dinamakan Tricitis Konektif IKN Balikpapan dan Samarinda, semangat yang kita mau bangun adalah pembangunan IKN itu," kata Andi Harun.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan pelabuhan penumpang di Palaran menjadi fokus utama, tetapi kendala terbesar adalah pembebasan lahan.
"Ada dua alternatif untuk pembebasan lahan, yaitu milik masyarakat atau milik PT Abun. Namun, kedua alternatif tersebut memiliki kendala teknis yang perlu diatasi," ucapnya.
Dalam upaya untuk mengatasi kendala ini, Pemerintah Kota Samarinda telah mengembangkan rencana alternatif yang disebut sebagai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) baru di Palaran.
"RIP baru ini akan menjadi landasan bagi pengembangan pelabuhan multi-fungsi yang dapat melayani berbagai kebutuhan logistik dan penumpang,"tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pihak swasta, seperti PT Rai dan PT Samudra Indonesia, serta pemerintah dalam mewujudkan proyek ini bahwa konsistensi dalam pembangunan infrastruktur strategis adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang Kota Samarinda.
"Pembangunan pelabuhan multi-fungsi di Palaran akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah," ungkapnya.
Ia menyampaikan komitmennya untuk memastikan bahwa proses pembebasan lahan dilakukan sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang berlaku.
"Pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses ini untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terdampak," tuturnya.
Sebelumnya, terdapat rencana untuk memindahkan operasional Pelabuhan Umum Samarinda PT Pelindo IV yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota, ke Pelabuhan Samudera Palaran. Namun, rencana tersebut mengalami beberapa hambatan.
“Kita telah mencatat peningkatan volume hingga hampir 300 ribu di TPK (Terminal Peti Kemas) Palaran dari tahun 2010 hingga 2023. Hal ini menandakan bahwa pengembangan pelabuhan sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi,” pungkasnya.
(tim redaksi)