POJOKNEGERI.COM - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki sistem pendidikan di kota ini dalam Debat Pilkada Samarinda 2024, pada Senin(4/11/2024) malam.
Dalam sesi yang membahas pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, Andi Harun memberikan paparan mengenai tantangan dan strategi yang akan dilakukannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Sekarang jumlah SMP di Samarinda sebanyak 97 ini Pemerintah memilikinya itu 50,52% dan swasta itu 48% lebih persoalan atau opini tentang tidak seimbangnya,"ucapnya.
Andi Harun menjelaskan salah satu faktor penyebab ketidakmerataan ini adalah sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Banyak anak yang tidak bisa bersekolah di wilayah tempat tinggal mereka karena adanya batasan zonasi. Ini menciptakan kesulitan bagi orang tua dan anak-anak yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas,” paparnya.
Andi Harun menyatakan bahwa pemerintah perlu mengevaluasi sistem zonasi yang ada.
“Kita bersyukur dengan adanya perhatian dari Menteri Pendidikan yang baru. Evaluasi sistem zonasi ini sangat penting agar semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak,” tegasnya.
Di sisi lain, Ia mengakui bahwa meskipun jumlah SMP di Samarinda cukup banyak ada kebutuhan untuk membangun sekolah-sekolah baru yang lebih berkualitas.
“Kami sedang merencanakan pembangunan SMP terpadu bertaraf internasional di Loabakung. Ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas pendidikan yang diberikan,” Tuturnya.
Ia mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda, khususnya mereka yang berusia 19 hingga 24 tahun.
“Angka pengangguran di usia ini mencapai 73%. Ini menunjukkan bahwa kita perlu fokus pada keterampilan yang diberikan kepada siswa, bukan hanya sekadar ijazah,” ungkapnya.
Ia mengusulkan agar kurikulum pendidikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mengintegrasikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Keterampilan praktis harus dilatih sejak dini. Kami perlu meninjau jam pelajaran dan efektivitasnya, agar siswa tidak hanya belajar tetapi juga siap memasuki dunia kerja,” katanya.
Ia menekankan pentingnya pendidikan kearifan lokal dan pendidikan anti korupsi sebagai bagian dari kurikulum.
“Pendidikan lingkungan hidup dan nilai-nilai moral harus diajarkan sejak dini untuk menciptakan generasi yang kuat dan siap menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.
Dengan strategi yang komprehensif dan terarah Ia berharap dapat membawa perubahan positif bagi pendidikan di Samarinda.
“Semua ini harus dilakukan secara terintegrasi dan kolaboratif, agar semua aspek pendidikan dapat terakomodasi dengan baik,” pungkasnya.
(tim redaksi)