POJOKNEGERI.COM - Memaksimalkan partisipasi pemilih di pemilu dan pilkada masih menjadi pekerjaan rumah bagi KPU dan Bawaslu Samarinda.
Berkaca dari Pilkada 2019 Samarinda, partisipasi pemilih hanya berada di angka 51,58 persen.
Angka ini pun dinilai masih kecil dibanding partisipasi pemilih di kabupaten/kota lain di Kaltim.
"2019 pertisipasi pemilu pada Pilkada Samarinda sekitar 51,58 persen itu partisipasi yang sangat rendah," kata Andi Harun, Wali Kota Samarinda, Minggu (2/4/2023).
Artinya pada 2019 lalu, sekitar 48 persen pemilih Kota Tepian memilih golput. Hal ini pun jadi tantangan besar KPU Samarinda.
Terlebih sensus 2020 lalu, warga Samarinda saat ini berjumlah 820 ribu orang.
"Ini tantangan kita bersinergi semua pihak untuk menaikan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024," jelasnya.
Soal partisipasi pemilih, Samarinda tertinggal jauh dari Penajam Paser Utara yang berada di angka 80,88 persen, dan Balikpapan di angka 79 persen.
"Kita akan kolaborasi dengan penyelenggara, dan juga TNI Polri, sampai tingkat RT dan organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan juga paguyuban-paguyuban," tegasnya.
(redaksi)